Pada era gelembung ekonomi Jepang, Tokyo adalah tempat percampuran budaya yang dinamis.
City Pop, Sebentuk Nostalgia dan Memoar Kejayaan Ekonomi Jepang era 1970 – 1980an foto via ; https://laras.or.id/city-pop-sebentuk-nostalgia-dan-memoar-kejayaan-ekonomi-jepang-era-1970-1980an/ |
Gelembung ekonomi Jepang pada tahun 1980-an adalah periode flamboyan dan unik yang meninggalkan warisan budaya yang menarik.
Salah satu klaim yang dengan tepat menggambarkan besarnya gelembung ekonomi ini adalah tanah Istana Kekaisaran di Tokyo pada saat itu bernilai lebih dari seluruh negara bagian California. ini merupakan simbol dari tingkat spekulasi real estate yang luar biasa tinggi pada saat itu.
Tokyo, Anda Harus Tau Semua Tentang Tokyo Jepang foto via http://dewayayabeng.blogspot.com/2018/06/tokyo-anda-harus-tau-semua-tentang.html |
Pada era gelembung ekonomi Jepang, Tokyo adalah tempat percampuran budaya yang dinamis. Kota ini menjadi tempat pesta malam mewah, dengan klub malam dan restoran eksklusif yang menarik para elit-elit lokal dan masyarakat internasional.
Ini juga merupakan masa kejayaan bagi pasar seni. Koleksi lukisan dan patung mahal menjadi hobi yang populer di kalangan orang kaya. Kegemaran ini mencapai tingkat yang sedemikian rupa sehingga seorang pengusaha Jepang membeli karya Van Gogh dengan harga yang mencapai rekor!
Peristiwa menarik lainnya pada masa itu adalah fenomena yang disebut 'Buble Jidai'. Budaya pop meledak, dengan idola J-pop, drama TV, dan manga yang mencerminkan kemakmuran saat itu. Gaya 'kawaii' atau gaya imut juga menjadi populer dan berdampak pada fashion di Jepang selama beberapa dekade.
Terakhir, dan yang paling penting, era ini merupakan awal dari globalisasi masakan Jepang. Sushi, yang dulunya tidak begitu dikenal di luar Jepang, menjadi populer di seluruh dunia.
Periode era ini lebih dari sekadar periode tentang keuangan, melainkan juga adalah periode transformasi budaya besar yang memiliki dampak jangka panjang pada masyarakat Jepang.
No comments:
Post a Comment